Sabtu, 05 Desember 2015

Duta Peduli Autis di Sekolah SMPN 176 dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia Kegiatan III Dan IV



Kelas     : LA01
Dosen   : Agus Masrukhin
Waktu   : 9 November 2015
Pukul     : 08.00 – 10.45
Lokasi    : SMPN 176 (Jl. Duri Kosambi Raya, Cengkareng Jakarta Barat)
Anggota Hadir   :
Ketua : Ridha Oktavinda Praja - 1801416264
Anggota :
1.   Prajwalita Khaira Adindatarisa - 1801430432
2.   Imam Hasrian - 1801455044
3.   Siti Liyah Fauziah – 1801435080
4.   Mad Haris – 1801410046
5.   Prasetyo Utomo – 1801408760
6.   Tua Saputra – 1801427583
7.   Alfriandi Syaputra – 1801430281

Tua Saputra, Imam Hasrian, Alfriandi Syaputra, Siti Liyah Fauziah, Prajwalita Khaira Adindatarisa, Prasetyo Utomo, , Ridha Oktavinda Praja, Mat Haris


SMPN 176  adalah sekolah kedua dari kegiatan kami melakukan sosialisasi tentang "Autism Is Not a Joke" di kegiatan kedua kami ini, kami melakukan sosialsisa 1 minggu 2 kali. autisme melalui mata kuliah Character Building. Istilah autisme berasal dari kata autos yang berarti diri sendiri dan isme yang berarti paham. Ini berarti bahwa autisme memiliki arti keadaan dimana seorang anak hanya memiliki perhatian terhadap dirinya sendiri. Autisme adalah gangguan perkembangan anak dalam hal komunikasi, interaksi social dan perilaku. Gejalanya nampak  sebelum anak mencapai usia sekitar 3 tahun. Yang perlu diperhatikan bahwa autisme bukanlah merupakan sebuah penyakit dan tidak menular. Faktor-faktor autisme adalah kelainan perkembangan otak, genetik dan faktor lingkungan dapat menjadi pemicunya. Ada 7 ciri utama autism yaitu tidak memiliki rasa tertarik pada anak-anak lain, tidak pernah menggunakan telunjuk untuk menunjukkan rasa tertariknya pada sesuatu, tidak mau menatap mata orang lebih dari 1 atau 2 detik, tidak meniru sikap seseorang, tidak memberi reaksi apabila namanya dipanggil, tidak melihat benda yang ditunjuk oleh seseorang, dan tidak pernah bermain “sandiwara” misalnya berpura-pura menyuapi boneka dan sebagainya. Belum ada terapi yang dapat menyembuhkan autisme secara instan. Penanganan terbaik adalah dengan diagnosa akurat, pendidikan tepat dan dukungan kuat dari keluarga.


Isi materi sudah menarik sehingga mampu membuat peserta tertarik untuk mendengarkan presentasi. Kegiatan yang kami lakukan sudah cukup baik, Secara keseluruhan kami telah melaksanakan kegiatan ini dengan baik, hadir tepat waktu sesuai yang dijanjikan, memakai almamater, dan pakaian yang rapi. Masukan yang perlu diperbaiki hanya kemampuan penyampaian materi oleh presenter.  


Persiapan yang kami lakukan agar kegiatan ini dapat berjalan dengan baik adalah :
1. Mempersiapkan materi apa saja yang akan disampaikan dalam sosialisasi.
2. Mendesain sebuah poster yang akan dibagikan kepada semua siswa dan siswi yang menjadi peserta dari kegiatan ini.
3. Menambahkan materi agar lebih mudah dimengerti.

Hal-hal yang masih kurang adalah :
1.KETERANGAN : Dikarenakan kami sudah mempelajari kekurangan kami saat presentasi pada sekolah sebelumnya, sehingga membuat kami dapat melakukan kegiatan sosialisasi presentasi ini dengan sangat baik.

Materi yang kami sampaikan adalah :
1. Apa itu autism?
2. Penjelasan secara general mengenai autisme dan ciri-cirinya.
3. menjelaskan bahwa autisme bukanlah merupakan sebuah penyakit, dan bukan merupakan bahan candaan, dampak dan solusi. Penyampaian materi dilakukan di dalam kelas.

Kendala yang dihadapi :
1. Sulitnya mencari orang-orang yang ingin menjadi duta besar peduli autis.

Harapan untuk selanjutnya :
1.  Semoga siswa dan siswi dapat mengerti tentang autism.
2.  Tidak lagi menggunakan kata-kata autism untuk bahan candaan.
3. Lebih peduli dengan orang-orang yang mempunyai ketebelakangan mental dan mau manjadi buta besar Peduli Autis.

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar